EDISI 3 | SERUAN GERAKAN KETAHANAN KELUARGA

Edisi Ke-3. Pada Sabtu pagi (25/11/2023) kedatangan pemateri yang istimewa yaitu oleh Ustadzah Hj. Lintal Muna, S.Pd.I, M.Ag selaku Wakil Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah yang juga sebagai Koordinator Bidang Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) dan Majelis Pembinaan Kader (MPK). Disini lain beliau merupakan Kepala SMP MUTUAL PATI dan memberikan bimbingan rohani di RSU Fastabiq Sehat PKU Muhamadiyah Pati.

Pengajian  yang dilaksanakan dihalaman parkiran dengan cuaca langit yang mendung tidak membuat halangan  pegawai RS PKU Muhammadiyah Mayong untuk menambah ilmu agama dan mempererat tali silaturahmi antar sesama pegawai.

Sebelum menuju pada pembahasan inti tema pengajian beliau menyampaikan, orang yang beramal sholeh akan makmur hidupnya sebagaimana yang dijelaskan dalam Qs. An-Nahl ayat 97 yang artinya : “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” Begitu juga niatkan bekerja itu dengan beramal soleh supaya tidak hanya mendapatkan pahala di dunia tapi juga diakhirat, jika sudah beramal soleh dan juga beriman Insyaa Allah balasannya surga firdaus sebagaimana yang dijelaskan dalam Qs. Al-Kahfi ayat 107 yang artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh memperoleh surga Firdaus sebagai tempat tinggal” jelas ustadzah Lintal Muna.

Sesuai dengan tema pengajian ini beliau menjelaskan terkait “arti dari ketahanan yaitu kuat dan tangguh dalam menghadapi situasi dan kondisi bagaimanapun, sedangkan keluarga yaitu unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Mengapa ketahanan keluarga itu perlu? Supaya keluarga itu bisa bertahan, dan juga ketahanan keluarga itu diperlukan untuk menyamakan persepsi antar sesama anggota keluarga, kalau visi dan misi anggota kelurga sudah sama itu akan membuat sebuah keluarga bisa bertahan lama. Dan dalam keluarga itu terdapat fungsi biologis dalam rangka untuk meneruskan keturunan.

Tanda-tanda rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah seperti yang dijelaskan Rosulullah SAW dalam hadistnya yaitu ada 4 hal yang bisa membuat bahagia dalam rumah tangga, yaitu istri yang salehah, anak yang berbakti, mempunyai lingkungan  yang baik-baik dan mata pencariannya berada dalam negaranya sendiri”  (H.R.Dailami)

Beliau juga menyampaikan beberapa tips untuk pola asuh kepada anak dengan menggunakan rumus 7 X 3.
1. Pada usia 0-7 th: anak diperlakukan seperti raja, harus diberikan penjelasan dengan jelas dan halus.
2. Pada usia 7-14 th: anak diperlakukan seperti tawanan, mengajari anak dengan kesepakatan mengenai peraturan.
3. Pada usia 14-21 th: anak dijadikan sebagai sahabat, harus diajak komunikasi dan diskusi atau saling bertukar pendapat.

Rumus ini dapat dilakukan dengan baik ketika orang tua tidak memaksa kehendak anak, seperti kisah Nabi Ibrahim kepada putranya (Nabi Ismail). Dari sinilah nilai-nilai ajaran nabi untuk mendidik anak dengan baik.
Semoga isu ketahanan keluarga ini menjadikan gerakan khusus untuk melawan kemungkaran yang ada dilingkungan sekitar kita.

0 Komentar

Informasi Jam Besuk

Siang :
Jam 11.00 - 13.00 WIB

Sore :
Jam 17.00 - 20.00 WIB

Peringatan :
Anak dibawah 12 Tahun dilarang masuk ke ruang perawatan

Kontak