“Nyeri dada menjadi salah satu tanda dari angina pectoris. Ketahui tanda lainnya agar kamu bisa mencegah kondisi semakin memburuk.”
Pernahkah kamu mendengar mengenai kondisi angin duduk? Dalam bahasa medis, angin duduk dikenal sebagai angina pectoris. Kondisi ini adalah nyeri dada yang terjadi akibat adanya gangguan pada jantung.
Sebaiknya ketahui berbagai gejala yang menjadi tanda dari kondisi ini. Dengan begitu, kamu bisa mencegah berbagai komplikasi atau perburukan gejala yang disebabkan angina pectoris.
Tanda dari Angina Pectoris
Angina pectoris adalah nyeri dada akibat jantung tidak cukup menerima darah yang kaya akan oksigen. Akibatnya, jantung akan berdetak lebih cepat untuk memompa darah agar mendapatkan oksigen yang cukup.
Proses kerja yang lebih keras pada jantung menyebabkan munculnya rasa nyeri atau tidak nyaman pada bagian dada.
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan tersebut juga dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain, seperti leher, rahang, bahu, lengan, punggung, atau perut. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan pengidapnya mengalami napas yang menjadi pendek.
Kamu pun perlu waspada terhadap gejala lain, seperti lemas, kelelahan, hingga munculnya keringat berlebihan. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kamu mengalami perasaan tidak nyaman pada pencernaan, seperti perut yang kembung.
Penyebab Angina Pectoris
Kondisi ini bisa terjadi akibat beberapa hal yang terjadi pada pembuluh darah dan jantung, seperti:
- Terjadinya pengerasan pembuluh darah.
- Munculnya gumpalan darah pada arteri.
- Adanya plak pada arteri.
- Katup jantung yang menyempit.
Tentunya kondisi ini bisa terjadi oleh siapa saja. Namun, beberapa kondisi bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan ini, yaitu:
- Aktivitas fisik yang terlalu berat.
- Stres yang tidak diatasi dengan baik.
- Cuaca yang sangat panas atau dingin.
- Terlalu banyak mengonsumsi alkohol.
- Kebiasaan merokok.
Selain itu, ada beberapa penyakit yang juga bisa memicu kamu mengalami kondisi ini,seperti:
- Obesitas.
- Diabetes.
- Kolesterol tinggi.
- Tekanan darah tinggi.
Ingat, angina pectoris yang tidak mendapatkan perawatan yang baik dapat menyebabkan perburukan gejala. Bahkan, kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung yang memicu kematian.
Untuk itu, selalu pastikan kamu melakukan perawatan dan pengobatan sesuai dengan anjuran dokter.
Perawatan Angina Pectoris di Rumah
Selain pengobatan medis, kamu juga bisa bertanya pada dokter mengenai perawatan yang bisa kamu lakukan untuk mencegah gejala angina yang berulang.
Biasanya, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan di rumah, seperti:
- Mencatat kapan saja gejala kamu rasakan. Mulai dari gejala hingga perkiraan pemicunya.
- Selalu mengonsumsi obat sesuai dengan saran dan anjuran dokter.
- Jika kamu sudah mengetahui pemicunya, jangan lupa untuk menghindari hal tersebut.
- Hentikan kebiasaan merokok. Hindari juga berbagai hal yang berhubungan dengan tembakau. Termasuk menjadi perokok pasif.
- Konsumsi makanan sehat yang baik untuk menjaga jantung dan pembuluh darah.
- Lakukan pengelolaan stres dengan baik.
- Jangan lupa untuk mengontrol berat badan.
- Olahraga secara teratur. Jangan lupa untuk tanyakan pada dokter jenis olahraga yang bisa kamu lakukan.
Itulah berbagai hal yang bisa kamu lakukan sebagai perawatan angina pectoris di rumah. Sebaiknya jangan menunda pemeriksaan ketika gejala yang kamu alami semakin memburuk.